Sabtu, 05 Januari 2013

Tidakkah kau cukupkan

Terlihat asik sekali ketika ia berjalan, terasa teramat gagah jika tak ingin dibilang terlampau seksi, aroma parfumnya wuuiihh begitu menusuk hidung siapa saja yang bersua, dengan sepatu berhak tingginya, berjalan seakan wibawa, belum lagi dengan riasan yang terlihat begitu tebal, yang jika dikatakan, lalatpun akan terpeleset jika hinggap diwajahnya.

Disisi sebelahnya, tampak pula para laki-laki melihatnya penuh kekaguman, (jika tidak ingin dikatakan nafsu), terlihat gelora syahwat yang muncul kepermukaan, seakan susah untuk dikedipkan pandangan, seakan rugi jika terlewat barang sebentar.

Lupakah engkau kawan , pada Firman Tuhan kepada kita,:

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31).

Lupakah kita dengan Firman Tuhan itu, yang mengaruskan kita menjaga pandangan dan memelihara kehormatan. Apalagi yang akan engkau bawa, yang akan engkau beroleh kecuali kehormatan diri yang sesungguhnya.

Lupakah engkau tentang harkat yang telah begitu melekat lama didalam dirimu, bahwa engkaulah para pendidik generasi, generasi yang akan mengantikan generasi kini, engkaulah dimana ditumbuhkannya tunas kehidupan selanjutnya, maka begitu perananmu begitu berharganya, dikatakan bahwa generasi itu baik, apabila ibu-ibu mereka juga baik akhlaknya.

Namun kami tentu tidaklah lupa, bahwa telah dipesankan juga kepada kami oleh Sang pembawa Risalah, bahwa engkaulah fitnah terbesar sepeninggalnya, karna begitu mudahnya dirimu terguncang, oleh manis-manis kata serta oleh gemerlap dunia. najmudin.

Tidakkah kau cukupkan pakaianmu wahai sahabat, engkau cukupkan sampai pada bagian yang seharusnya, tidak pulalah engkau perlu perlihatkan kepada orang lain, yang bukan kepada mereka engkau harusnya menunjukkan. Cukupkanlah dirimu wahai sahabat, cukupkanlah pandanganmu pada yang seharusnya, cukupkanlah bicaramu pada yang sewajarnya, dan tetaplah berjalan pada jalan yang seharusnya.

Manis-manis kata adalah pemanis dunia, germerlap dunia ini tidaklah seberapa, cukupkanlah kita, sehingga sampai pada tujuan yang seharusnya, Jannah dari Tuhan pencipta alam semesta, Alloh SWT. 

Tidak ada komentar: