Kamis, 01 November 2012

negeri seperti hampir tanpa ketegasan

Mungkin kita sama-sama sepakat, bahwa negeri yang kita cintai ini seperti hampir porak poranda, semuanya serba bermasalah, dar imulai pemerintahannya yang selalu dekat dengan korupsi dan budaya koruptif, perwakilan rakyatnya yang ga jauh bedanya dengan pemerintah, sampai rakyatnya pun ikut bermasalah, seakan semuanya hampir mempunayi masalah moral yang sama, masalah kejiwaan, yang jauh dari nuansa yang dulu kita pernah pelajari ketika dulu sekolah.

Seakan kita sulit untuk merunut dimana akar permasalahan pada bangsa ini, bayangkan, hampir semua peristiwa yang kita saksikan ditelevisi, semuanya serba bernuansa kekerasan, kerakusan, keserakahan, penindasan, yang makin hari-makin tidak asing lagi kita dengan tema-tema tersebut.

Mereka yang mempunyai kuasa, maka akan memaksimalkan kekuasaannya untuk memperoleh keuntungan "dengan apapun carannya". Yang mempunyai sarana, akan memaksimalkan segala macam sarana yang dipunya untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Bahkan anak-anak muda pun, terutama pelajar sekolahan, yang masih mempunytai semangat muda, mereka akan menunjukkan semangat  "hargadiri" sekolahnya, dengan menghancurkan sekolah lainnya, yang bisa jadi tidak ada sama sekali berhubungan dengan sekolahannya. Seakan sakit jiwa semuannya.

Pemimpin sebagai pemegang komando, terlihat gagap luar biasa, tidak tampak lagi wibawa seorang pemimpin, ketegasan yang ditunggu, keberanian mengambil sikap, seakan lenyap ditelan peradaban. Ketika itu semua sudah tersaji dengan matangnnya, maka kepada siapa lagi rakyat kita menyandarkan tubuhnya, menggantungkan keluh kesahnya,ketika semua yang dilihat sama sekali tidakmemberikan jawaban memuaskan.

Sudah saatnya kita berbenah, karna bangsa ini masih harus terus berdiri, bangsa ini harus diselamatkan, dari tangan-tangan koruptif penguasa, palu-palu koruptiuf pembuat kebijakan, semangat-semangat pesimistis rakyat pinggir jalan.

Jikalau bukan pada kita, maka kepada siapalagi mereka bicara....