Rabu, 07 Juli 2010

sepertibiasa: Mimpi itu

sepertibiasa: Mimpi itu

Mimpi itu

Amboi terasa tinggi nian mimpi ini muncul,
muncul bukan karena sesuatu yang tiba-tiba didalam otak,
bukan, bukan juga seperti tukang sulap yang dengan simsalabimnya bisa memunculkan banyak hal dalam sekejap,
juga bukan tiba-tiba jatuh dari langit seperti air hujan kemudian terekam dengan baik sehingga menjadi mimpi.

Ini timbul akibat ulah proses,
proses yang berlangsung lebih dari seperempat abad,
proses yang lahir dari didikan alam yang datang silih berganti,
proses yang konsisten berputar bagai sebuah roda,
kadang diatas kadang dibawah.

Proses ini adalah proses hidup,
hidup menjadi seorang manusia,
manusia yang utuh, manusia yang mempunyai cita-cita,
Yang tidak mau dinina bobokna ala kadarnya

Proses inilah yang akan menghadirkan gelora
Yang akan menguncang sendi-sendi kaku jiwa
Yang akan menghapuskan kemalasan durjana
Dan menghadirkan kemenagan yang nyata

Dalam sisa waktu ini
Masih banyak waktu untuk berkarya
Tidak baik rasa, jika hanya disia-sia belaka
Kan kujadi maha karya Syurga

Insya Alloh...

Masih saja berjalan

Semuanya berjalan,
Terus saja berjalan,
Semua mengalir
Terus saja mengalir

Banyak rasa yang dulu pernah ada
Masih terekam bersih dalam jiwa
Banyak rasa yang dulu pernah ada
Menjadi bumbu penyedap dalam suka dan lara

Tapi aku merasa masih tetap sama
Sama seperti dulu
Tapi aku merasa dunia makin terus berwarna
Menjadi penyejuk jiwa-jiwa ku

Banyak yang berubah
Suasana, rasa ,semangat, komitmen, dan segala hal lainya
Banyak yang berubah
Tapi sulit untuk kembali menjangkaunya

Tapi aku masih punya semangat sama
Semangat yang menjadi tenaga bagi jiwa-jiwa terluka
Tapi aku masih punya mimpi membahana
Mimpi yang akan merongrong langit-langit dunia

Doa ku untuk terus bersama
Kutitip pelan-pelan agar terus terjaga
Menjadi tambahan alakadarnya
Ketika semangat ini terhenti jadinya