Kamis, 16 Desember 2010

Menggapai masa

Kerja keras nyata-nyata ga berbanding lurus dengan besarnya penghasilan yang didapat. Bisa kita lihat, bagaimana kerasnya pekerjaan seorang tukang panggul, dengan peluhnya yang hampir setiap hari bertengger di tubuhnya, panasnya mahatari yang selalu membakar kulitnya, masih saja menghadapi persoalan ekonomi yang sama, masih bertengger dalamurutan teratas data statistik tingkat kemiskinan masyarakat.

Sementara banyak juga orang, yang bila dilihat sekilas, rasa-rasa kurang keras kerjanya, bahkan mungkin hampir tidak tampak peluh keringat bertengger diwajahnya, tapi menampakkan tingkkat kemapanan hidup yang baik.

Maka dapat disumpulkan bahwa kerja keras berbanding terbalik dengan besarnya penghasilan seseorang. Lalu timbullah satu pertannyaan dalam benak kita, jika kerja keras saja tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup seseorang, maka hal apa yang dapat merubah seseorang untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Bisa jadi setelah kita bekerja keras, maka bekerja dengan cerdaslah jawaban selanjutnya. Banyak contoh yang dapat dikemukakan untuk menggambarkan bahwa kerja cerdas dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan tingkat kemakmuran hidup seseorang. Misal: Pemenang lomba wirausaha muda mandiri kemarin, berjualan pisang ijo khas Makasar. Berapa banyak orang berjaualan pisang ijo namun masih hidup dalam kondisi yang sama dari waktu kewaktu, tidak banyak berubah dan berdampak dalam kehidupannya. Mamun banyangkan, seorang wanita yang masih begitu muda, membuat makanan khas yang bukan merupakan makanan khas dari daerah tinggalnya, kemudian dia meraciknya sedemikian rupa, dia berikan pada makanan tersebut warna, nama dan variasi lainnya, juga disederhanakan harga jualnya, maka apa yang terjadi, dalam waktu yang tidak terlalu lama dia sudah mengalami peningkatan kemakmuran hidup yang tinggi.

Hal ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri, bila kita sudah bekerja keras, kemudian kita rancang sedemikian rupa denagn cardas, maka hasil yang ingin kita capai tidak berapa lama akan kita dapatkan.

Tetapi barang tentu, satu hal yang utama. Setelah lelah kita bekerja, dengan sedemikian cerdasnya kita berusaha, maka penentu rizki yang utama tetaplah kita sandarkan kepada Alloh SWT, Tuhan penguasa alam semesta. Kita harus Ikhlaskan semua yang telah kita lakukan, kita sandarkan seluruhnya, dan kita harapkan sepenuhnya, hanya RidhoNyalah yang menjadi tujuan utama kita.