Jumat, 21 September 2012

Masih saja

Masih saja, bisa kuperhatikan secara terbuka, anak-anak kecil, masih terlau belia, seakan dosapun masih enggan menyapa, terdampar diperempatan jalan itu. Jalan yang begitu gagah, dihuni berbagai gedung tinggi menjulang, denagn lalu lalang manusia-manusia modern yang necis dan wangi. Tapi masih saja pemandangan itu masih tampak dan lekat kulihat dalam setiap harinya.

Masih saja, dengan mudah kuperhatikan apa yang mereka lakukan, dalam setiap lampu merah yang menyala, maka mereka akan mendekatkan dirinya, dang meminta-minta para pengendara yang melintas disekitarnya. Masih saja dapat kulihat, begitu angkuhnya ibukota menolak mereka, menolak dalam artian yang sebenarnya, menolak seorang anak meminta-minta, disaat ibu mereka bercanda dipinggir jalan itu, berteduh dengan riangnya menunggui anak mereka bekerja, memarahinya bila tidak bisa menunjukkan belas iba kepada para pengendara.

Masih saja, ,ku merasa iba kepada masa depan mereka, merasa marah yang luar biasa kepada para ibu-0ibu yang telah dengan tega membiarkan anak mereka meminta-minta, yang telah membunuh masa depan anaknya, seakan tanpa harapan dan kepastian dimasa dewasanya.

Masih saja, kuberpikir akan kemana bangsa inii akan berarah, ketika anak-anak kecil yang akan menggantikan kita, besar dengan cara seperti ini,ketika ketimpangan semakin tampaknyata dipermukaan. Apakah bangsa ini, telah kehilangan visi kebangsaan, untuk memajukan bangsanya sendiri, bukankah mereka telah diamanatkan undang-undang bahwa mereka akan dipelihara oleh negara. Lalu kemanakah peran negara atas ini semua, apakah para pejabat-pejabatnya masih hanya memikirkan urusan perut mereka, urusan harta untuk generasi ketujuh pun masih belum akan habis.

Dimanakah kau, wahai pemegang tampuk kekuasaan, apakah masih saja menutup mata pada mereka. Jikalupun ia, alangkah baiknya, ketiak pemegang amanah sudah tidak lagi amanah, maka kepada kitalah kewajiban itu dialihkan, kepada kitalah mungkin mereka berharap, sedikit akan masa depan baik mereka.

Semoga dengan itu, akan memperberat amalan-amalan baik kita, untuk dibawa di akhiratNya kelak, sebagai penambah pahala ketika kita dihadapanNya.

Tidak ada komentar: